Ilham Habibie: Indonesia Lebih Tergantung Pesawat
Ketimbang AS
Indonesia adalah negara kepulauan dengan
jumlah penduduk sekitar 250 juta. Tentu saja, ketersediaan alat transportasi
darat, laut ataupun udara menjadi kebutuhan bagi warga. Khusus kebutuhan transportasi
udara, jasa penerbangan di Tanah Air, kian dilirik dalam satu dekade terakhir.Pakar penerbangan Ilham Habibie pun memaparkan kondisi kebutuhan transportasi udara di Indonesia. Menurut Ilham yang tak lain anak dari Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, kebutuhan pesawat dapat dibandingkan dengan jumlah orang yang memerlukan jasa penerbangan di Tanah Air.
"Kalau kita lihat sekarang, tergantung dengan tahunnya kurang lebih di antara 70 dan 80 juta (orang) per tahun. Itu dalam 15 tahun yang lampau kita alami pertumbuhan minimal 15 persen per tahun, kadang hampir 20 persen," ucap Ilham Habibie saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Doktor Ingenieur lulusan Technical University of Munich, Jerman tersebut, kebutuhan domestik terhadap pesawat dapat dibandingkan dengan negara yang mempunyai kemiripan dengan Indonesia. Terutama, melihat bagaimana negara itu menggunakan transportasi udara sebagai tulang punggung infrastruktur ataupun logistik mereka.
"Contohnya Amerika Serikat, kenapa dia kenapa tidak negara lain? Yang pertama ada kemiripan, dari besarnya. Amerika dari barat ke timur itu lebih kecil daripada Indonesia dari barat ke timur," Presiden Direktur PT ILTHABI Rekatama itu memaparkan.
Apalagi, imbuh Ilham, secara diagonal Indonesia seperti Amerika Serikat. "Jumlah penduduk mereka itu 320 juta, kita 250 juta. Ekonomi kita masih jauh di bawah mereka. Orang Amerika yang terbang kurang lebih tiga kali lipat dari jumlah penduduk hampir satu miliar. Kita 80 juta yang terbang, kita penduduknya 250 juta, jadi sepertiganya yang terbang."
Ilham memprediksi pada tahun 2030 nanti minimal ada 300 juta orang di Indonesia yang terbang dengan pesawat. "Katakanlah kita (Indonesia) dengan jumlah orang yang terbang pada 2030 itu sama dengan jumlah penduduk, itu 300 juta orang dari 80 juta orang yang saat ini terbang. Itu suatu peningkatan yang luar biasa," tutur Ilham.
"Jadi ketergantungan kita akan pesawat daripada di AS lebih besar, karena geo struktur kita adalah kepulauan," Ilham Habibie menandaskan.
0 komentar:
Posting Komentar