Palestina Hilang dari Google Maps, Netizen Protes
Berat
Netizen internasional tengah menyoroti kebijakan Google
sehubungan layanan Google Maps besutannya. Bagaimana
tidak, raksasa mesin pencari itu diketahui telah 'menghapus' negara Palestina
dari layanan pemetaan tersebut.
Berdasarkan penelusuran tim Tekno Liputan6.com, Senin (8/8/2016), ketika mencari Palestina, negara tersebut memang tak ditampilkan di peta. Meskipun penjelasan mengenai Palestina ditampilkan, nyatanya hanya Israel yang muncul di wilayah tersebut.
Berdasarkan penelusuran tim Tekno Liputan6.com, Senin (8/8/2016), ketika mencari Palestina, negara tersebut memang tak ditampilkan di peta. Meskipun penjelasan mengenai Palestina ditampilkan, nyatanya hanya Israel yang muncul di wilayah tersebut.
Keputusan ini jelas menyulut protes dari berbagi pihak,
salah satunya adalah Forum Jurnalis Palestina. Dalam pernyataan resminya, keputusan
Google disebut merupakan bagian dari skema Israel mempertahankan nama
negaranya.
Cara itu, menurut mereka, ditempuh sekaligus untuk
menegaskan kehadiran Israel bagi generasi berikutnya, juga untuk
menghapus Palestina untuk selama-lamanya.
Mereka juga menilai langkah itu sengaja dirancang untuk memalsukan sejarah, geografi, serta hak rakyat Palestina untuk berada di tanah air mereka.
Bahkan, seorang netizen bernama Zak Martin telah mengajukan petisi untuk memasukkan Palestina ke dalam Google Maps. Melalui Change.org, ia menyebut hal ini merupakan penghinaan bagi rakyat dan jutaan orang yang terlibat dalam kampanye pembebasan Palestina.
Terlebih, Google Maps merupakan acuan bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, pelajar, dan pihak-pihak yang melakukan penelitian mengenai persoalan Israel-Palestina. Sejauh ini, petisi tersebut sudah ditandangani oleh 143 ribu orang.
Mereka juga menilai langkah itu sengaja dirancang untuk memalsukan sejarah, geografi, serta hak rakyat Palestina untuk berada di tanah air mereka.
Bahkan, seorang netizen bernama Zak Martin telah mengajukan petisi untuk memasukkan Palestina ke dalam Google Maps. Melalui Change.org, ia menyebut hal ini merupakan penghinaan bagi rakyat dan jutaan orang yang terlibat dalam kampanye pembebasan Palestina.
Terlebih, Google Maps merupakan acuan bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, pelajar, dan pihak-pihak yang melakukan penelitian mengenai persoalan Israel-Palestina. Sejauh ini, petisi tersebut sudah ditandangani oleh 143 ribu orang.
0 komentar:
Posting Komentar